1. Bergerak melejitkan kemampuan
otak
Otak kita dirancang untuk berjalan
kaki, sekitar 19 kilometer per hari, selama masa evolusi nenek moyang kita.
Ketika kita bergerak, darah akan terpompa ke otak, mengalirkan oksigen dan
glukosa. Aerobik 2 kali seminggu memangkas resiko terkena dementia (penurunan
kapasitas otak) dan menurunkan resiko sampai 60% terkena Alzheimer.Aturan
pertama ini menjelaskan mengapa kita mudah bosan ketika duduk diam di dalam
kelas atau ruang kerja. Tanpa pergerakan membuat oksigen yang mengalir ke otak
berkurang sehingga dianggap sebagai sinyal beristirahat (jadi menguap kan kalau
kelamaan duduk? ). Persoalannya, ruang kelas dan kerja kita didesain
dengan asumsi kita diam ketika belajar dan bekerja
Praktisnya:
Bila tubuh kita diam maka otak kita
diam. Bergeraklah sambil belajar dan bekerja. Sekurang-kurangnya, lakukan
pergerakan 10 menit setelah belajar atau bekerja.
2. Otak kita juga berevolusi Otak
adalah organ bertahan hidup kita dalam menjalani evolusi. Kita mengatasi dunia
dengan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kita bukan makhluk yang terkuat
di bumi ini, tapi otak kita berkembang menjadi yang terhebat. Otak kita
berkembang selama menangani penyelesaian persoalan dan membangun relasi dengan
orang lain.Kemampuan memahami persoalan dan membangun
relasi dengan orang lain menjadi aktivitas bertahan hidup utama, bahkan hingga
hari ini. Bukan saja di sekolah, kedua kemampuan itu juga kita butuhkan di
tempat kerja.
Praktisnya:
Bila kita tidak nyaman
dengan orang lain maka kita tidak bisa efektif. Ketika murid tidak nyaman
dengan gurunya maka belajar menjadi tidak efektif. Ketika bawahan tidak nyaman
dengan atasannya maka bekerja menjadi tidak efektif. Belajar menyimak motivasi
orang lain dan bangun relasi agar otak kita bekerja efektif.
3. Setiap otak tersusun secara
berbeda Otak dari kecil mengalami perkembangan yang luar biasa. Ada serangkaian
hubungan yang terbangun antar ujung syaraf seiring dengan penghilangan hubungan
yang lain. Apa yang kita lakukan dan pelajari dalan kehidupan mengubah bentuk
fisik otak kita, mengubah susunan otak kita.
Setiap orang mempunyai pengalaman
yang berbeda dalam menjalani hidup. Tidak ada dua otak manusia yang sama yang
menyimpan informasi yang sama dengan cara yang sama di tempat yang sama. Ada
jutaan cara untuk menjadi cerdas sebagaimana diyakini konsep kecerdasan majemuk
Howard Gardner. Sayangnya, banyak diantaranya tidak muncul dalam tes IQ.
Praktisnya:
Perlakukan diri kita dan
orang lain sebagai individu unik yang mempunyai cara belajarnya sendiri.
4. Kita tidak memperhatikan hal-hal
membosankan Otak bisa diibaratkan sebagai lampu sorot (spotlight) yang menyorot
berbagai macam hal di sekitarnya. Lampu sorot otak ini hanya dapat fokus pada
satu hal pada satu waktu: Tidak ada multitasking bagi
otak. Lampu sorot otak itu menyukai sesuatu yang membangkitkan
emosi dan mudah beralih ketika menyorot sesuatu yang membosankan. Ceramah atau
pembicaraan yang biasa-biasa saja hanya mendapat perhatian dari otak kita
kurang dari 10 menit.
Praktisnya:
Pancing perhatian
orang yang mendengarkan kita bicara setelah 10 menit melalui cerita yang
menyentuh emosi. Hindari interupsi dalam mengerjakan suatu tugas karena akan
meningkatkan jumlah kesalahan.
5. Ulangi untuk Mengingat
Otak itu ibarat mesin pengolah
informasi yang mempunyai beragam mekanisme. Salah satunya, declarative memory
yang mempunyai 4 tahap pengolahan informasi: mengodekan, menyimpan, memanggil
dan melupakan. Kalau kita mengingat informasi dengan
cara yang biasa-biasa saja, maka kita akan segera melupakan. Ibarat ketemu
cewek yang biasa-biasa saja maka kita segera melupakan begitu saja. Beda kalau
pertama bertemu begitu mempesona, wah sampai rumah pun masih terbayang-bayang
wajahnya. (bener kan…?). Semakin rumit kita mengodekan informasi semakin kuat
memori itu.
Praktisnya:
Kaitkan suatu informasi
baru dengan informasi lama. Buat jembatan keledai untuk merangkai suatu
informasi. Ulangi untuk mengingat suatu informasi dengan pola yang berbeda.
6. Ingatlah untuk mengulang
Sebagian besar memori menghilang
dalam hitungan detik. Proses melupakan itu bagus karena kita tidak perlu
menyimpan informasi yang tidak relevan dan membantu menentukan prioritas.
Ingatlah yang sekarang, bukan masa lalumu (uhuk). Tapi bila kita ingin
mengingat suatu informasi, maka ingatlah untuk mengulang.
Praktisnya:
Ingatlah suatu informasi secara bertahap dan mengulanginya dalam jeda waktu
yang terpola waktunya.
7. Tidur baik, berpikir pun baik.
Otak mengalami ketegangan terus
menerus sepanjang hari. Bahkan ketika tidur pun, otak kita tidak sepenuhnya
beristirahat. Otak tetap aktif secara ritmis selama kita tidur. Kurang tidur
akan menurunkan perhatian, pengambilan keputusan, memori kerja, mood,
keterampilan kuantitatif, penalaran bahkan ketangkasan
motorik.
Praktisnya:
Tidur secukupnya.
8. Otak yang stress tidak belajar
secara sama
Otak kita terlatih untuk menghadapi
bahaya atau stress dalam durasi pendek, semacam ancaman dari hewan buas. Stress
yang ringan meningkatkan kinerja kita, stress kronis melumpuhkan kemampuan kita
belajar. Kita punya otak satu, otak yang sama yang kita
pakai di rumah, sekolah maupun kantor. Stress di suatu tempat akan berpengaruh
pada kinerja kita di tempat lain.
Praktisnya:
Jangan
stress. Bangun relasi dan emosi yang stabil di rumah, itu kunci.
9. Rangsanglah lebih banyak indera
Kita menyerap informasi tentang
suatu kejadian melalui indera, menerjemahkan dalam bentuk sinyal listrik,
menyebarkan ke bagian otak terpisah dan ketika mengingat kita merekonstruksikan
ingatan kejadian itu.
Semakin banyak indera yang
mendapatkan informasi atas suatu kejadian maka semakin mudah kita
merekronstruksi ingatan akan kejadian tersebut. Hasil riset, Efek Proust, bau
dapat memicu memori, hingga 10-50% lebih baik. (apa bau badanmu sekarang? *eh
salah). Bau bahkan memicu emosi kita.
Praktisnya:
Gunakan multisensori
dalam menyampaikan penjelasan ke murid atau bawahan, paling tidak kata dan
gambar. Bila perlu ciptakan ruangan yang baunya bisa diasosiasikan positif.
10. Penglihatan mengungguli
indera-indera kita.
Kita tidak melihat dengan mata kita,
kita melihat dengan otak kita. Apa yang kita lihat bukanlah yang terlihat, tapi
apa yang diberitahukan otak untuk kita lihat. Tak heran maka kita sering
terjebak menilai orang dari tampilan luar, karena memang begitu cara kerja otak
kita. Kita paling bagus belajar dan mengingat dengan
gambar, bukan kata-kata tertulis atau terucap. Mendengar sekarang maka 3 hari
kemudian hanya teringat 10%, sementara dengan melihat kita masih mengingat 65%.
Teks mencekik otak kita, otak tidak mengenal kata-kata, tapi mengenal gambar.
Ketika mengingat “Gajah pakai baju warja merah”, kita akan “melihat” gambar
gajahnya, bukan tulisan g-a-j-a-h.
Praktisnya:
Buang
powerpoint yang penuh dengan teks dan poin-poin. Gunakan gambar yang
berasosiasi dengan suatu informasi untuk belajar.
11. Otak pria dan wanita berbeda
kalangan kesehatan mental sudah
mengenali perbedaan antara pria dan wanita. Pria lebih mudah terkena
schizophrenia dibandingkan wanita. Dengan rasio 2 banding 1, wanita memiliki
kecenderungan lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan pria, temuan setelah
wanita mengalami pubertas dan terus stabil sampai 50 tahun
berikutnya. Pria dan wanita merespon stress dengan cara
yang berbeda. Pria mengaktifkan amygdala di sebelah kanan otak mereka, wanita
mengaktifkan sebelah kiri. Aktivasi sebelah kiri akan membuat orang lebih
mengingat detil, aktivasi sebelah kiri akan membuat orang mengingat
intinya.
Praktisnya:
Kelola kelas dengan pengaturan
gender berbeda. Buat tim lintas gender dalam dunia kerja.
12. Kita adalah penjelajah alami
yang kuat
hasrat untuk mengeksplorasi begitu
besar dalam diri kita. Hasrat itu tetap ada meski kita berada dalam ruang kelas
dan ruang kerja. Bayi adalah model cara kita belajar. Bukan dengan pasif
terhadap lingkungan, tapi aktif berksplorasi, melakukan pengamatan, membuat
dugaan, lakukan pengujian dan kesimpulan. Hebatnya,
beberapa bagian otak dewasa tetap lentur seoerti bagian otak bayi supaya kita
dapat menciptakan syaraf-syaraf dan mempelajari baru sepanjang
hayat.
Praktisnya:
Teruslah menjadi anak
kecil yang penuh takjub dan pertanyaan pada dunia.
sumber : kaskus.us


0 komentar:
Posting Komentar